Disini akan saya jelaskan secara singkat fungsi dari
masing-amsing komponen tersebut satu persatu.
Saya mengulang dari awal, bahwa pada dasarnya komponen lift
ini terbagi menjadi empat bagian utama yaitu:
1. Komponen di ruang mesin
(Machine Room).
2. Komponen di ruang luncur (
Hoistway).
3. Komponen di Kereta/ Car Lift.
4. Komponen di luar ruang luncur
pada tiap-tiap lantai.
Baiklah saya akan mulai menjelaskan satu persatu.
1. Komponen di ruang Mesin
(Machine Room)
a. Control System atau Control
Panel (Lemari Konttrol)
Berfungsi
untuk mengatur dan mengendalikan kerja dari pada lift tersebut. Permintaan baik
dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian memberikan
intruksi-intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan permintaan.
b. Geared Machine atau Mesin
Penggerak
Di
dalam raung mesin terdapat satu mesin penggerak jenis geared. Pada mesin ini,
perputaran dari motor penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari
putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari
kereta lift dengan sistem geared adalah 150mpm.
Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkeerja
jika motor penggerak tidak dialiri listrik.
c. Primary Velocity Tranducer/
Encoder
Terdapat
satu alat dengan mesin lift pada mesin penggerak gunanya untuk mendeteksi
putaran motor atau kecepatan dari lift.
d. Governor
Governor
adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi batas-batas yang
telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik
oleh elektrik maupun maupun mekanik.
e. Lalu satu komponen yang
merupakan Optional yaitu ARD (Automatic Rescue Drive)
Yang
berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati dan lift akan berhenti
disembarang tempat setelah lebih dari 15 detik maka ARD akan bekerja untuk
menjalankan lift ke lantai terdekat. Setelah lift sampai pada lantai otomatis
lift akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali.
2. Komponen di ruang luncur
(Hoistway)
Ruang
luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut bergerak naik dan
turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup dan tidak ada hubungan
langsung ke ruang di luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan.
a. Guide Rail atau Rel Pemandu
Profil
baja khusus pemandu jalanya kereta (car) dan bobot pengimbang (Counterweight).
Ukuran rel untuk kereta/ car biasanya lebih besar dari pada rel bandul
pengimbang/ counterweight. Guide rail ini terpasang tegak lurus dari dasar pit
sampai di bawah slap ruang mesin.
b. Limit Switch/ Saklar Batas
Lintas
Ada
dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction switch) dan
final switch. Biasanya komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian
bawah dan dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak
menabrak pit atau lantai kamar mesin.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera.
Dipasang
di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian kereta pada lantai
yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Terdiri
dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan door panel.
Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini dipasang
alat pengaman secara seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift
tidak akan bisa dijalankan.
e. Buffer
Terletak
di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk beban pengimbang/
counterweight. Berfungsi untuk meredam tenaga kinetik kereta dan bobot
pengimbang pada saat jatuh.
f. Governor Tensioner
Merupakan
pully berbandul sebagai penegang rope governor yang
terletak di pit.
3. Komponen di Car/ Kereta
a. Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa
naik turun.
Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang
(Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang mesin
b. Car Door/ Pintu Kereta
Terdiri
dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door panel dan door
mekanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari
luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri
dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu terbuka maka lift
tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel)
Ada
satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front return
panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur
buka tutup pintu.
d. Interphone
Biasanya
terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk
mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin
(Machine Room) dan ruang kontrol gedung.
e. Alarm Buzzer
Yang
berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda lain.
f. Switcing Box
Biasanya
menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup (yang
dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol
pengatur.
g. Floor Indicator
Nomor
penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi atas pintu
kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency
Light
Biasanya
terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan
darurat (listrik mati) dengan sumber battery
i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak
pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak
berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
j. Safety Link
Mekanisme
penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan
governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah
(dalam keadaan darurat).
4. Komponen di luar ruang luncur
atau di Hall
a. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di
lantai/ hall
b. Saklar Parkir
Biasanya
terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button) berfungsi untuk
mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar kebakaran/ Fireman
Switch
Biasanya
terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untuk mengaktifkan
fungsi fireman control/ fireman operation.
d. Hall indicator atau Penunjuk
Lantai
Biasanya
terletak di transom atau hall button pada masing-masing lift. Berfungsi untuk
mengetahui posisi masing-masing kereta.